Resiliensi Sosial Grup Musik Cakmacak Ethnic dalam Mempertahankan Musik Dambus di Era Modernisasi
Kata Kunci:
Musik Dambus, Cakmacak Ethnic Resiliensi SosialAbstrak
Penelitian ini mengkaji Grub Cakmacak Ethnic Ensembel dalam mepertahankan musik dambus di era modernisasi. Tujuan utama dalam penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisa tantangan terbesar yang dihadapi grup Cakmacak Ethnic dalam mempertahankan musik dambus, serta untuk mengetahui dan menganalisa resiliensi sosial grup musik Cakmacak Ethnic dalam upaya melestarikan musik dambus. Metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara dengan 11 informan, observasi partisipan, dan dokumentasi, dengan memanfaatkan sumber data primer maupun sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan berbagai tantangan yang dihadapi Cakmacak meliputi; resistensi dari generasi tua, minimnya integrasi pengetahuan musik dambus, kemasan musik dambus yang kuno, serta harga alat musik yang mahal menjadi permasalahan utama dalam melestarikan musik dambus. Cakmack merespon tantangan tersebut menggunakan 3 kapasitas dalam resiliensi sosial milik Keck dan Sakdapolrak meliputi; kapasitas untuk mengatasi gangguan (coping capacities) berupa; (1) interaksi lintas generasi, (2) kolaborasi lintas budaya, serta, (3) pengelolaan ruang performative sebagai ruang sosial. Kapasitas adaptif (adaptive capacities) yang dilakukan cakmacak berupa ; (1) keberlanjutan praktik musikal,(2) perbahan makna kultural, keterampilan teknis dan kapasitas instutitional,serta skalabbilitas dan replikasi terhadap musik dambus. Kapasitas terakhir yaitu kapasitas berubah atau bertra(transformative capacities) berupa; (1) reposisi musik dambus dari kesenian lokal menjadi musik etnik modern yang dapat bersaing di panggung nasional dan internasional, (2) menyelenggarakan lokakarya pembuatan dambus, pelatihan serta edukasi musik dambus berbasis komunitas ke sekolah-sekolah, (3) stategi promosi musik dambus memanfaatkan teknologi dan media digital. Upaya pelesteraian musik dambus yang dilakukan oleh Cakmacak Ethnic menggunakan 3 kapasitas resiliensi sosial dari Keck dan Sakdapolrak mampu membuktikan musik dambus tetap relevan untuk didengarkan hingga hari ini.
Unduhan
Referensi
Samonglaila, H. N. (2024, November). Strategi Melestarikan Budaya di Era Modern. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2.
Zuhriah, M. R. (2020). Pelestarian Budayadi Era Globalisasi.
Santrock, J. W. (2024). Resiliensi penyintas Covid-19: apa peran dari dukungan sosial? JURNAL PSIKOLOGI PESIEDON.
UNESCO. (2003). Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage.
Spradley, J. P. (1979). The ethnographic approach is a way of learning about people by becoming a part of their culture.
Setiawan, S. (2022, Desember 12). Dambus, Mengenal Alat Musik Kesenian dari Melayu Bangka. Retrieved from Good News From Indonesia: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/12/12/dambus-mengenal-alat-musik-kesenian-dari-melayu-bangka#google_vignette
Kinseng, R. A. (2019). Resiliensi Sosial dari Perspektif Sosiologi: Konsep dan Aplikasinya Pada Komunitas Nelayan Kecil. Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA).
Pratama, O. N. (2015). Grup Dambus Maharani dalam Festival Budaya di Kota Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Ranjabar, J. (2013). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Alfabeta.
Rhoads, K. J., Sosa, S. S., Roger, R. R., Kopec, T. J., & Ballmann, C. G. (2021). Sex Differences in Response to Listening to Self-Selected Musik during Repeated High-Intensity Sprint Exercise. Sexes, 60-68. doi:10.3390/sexes2010005
Arifiyanti, J., & Kusumaningtyas, S. (2024). POTRET RESILIENSI SOSIAL MASYARAKAT GUDANG KARANG DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19. Jurnal Sosial Terapan, 56-63.
Samongilailai, H. N., & Utomo, A. B. (2024). Strategi Melestarikan Budaya Indonesia di Era Modern. WISSEN: Jurnal Sosial dan Humaniora.
Kobi, M. F. (2019). Konstruksi Musik Tradisi Baru Dalam Perspektif Budaya Populeri (Studi Kasus : Festival Musik Tembi). Yogyakarta: UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.
Bachtiar, M. Z. (2016). Perancangan Program Acara Televisi Feature “Berirama Nusantara” Eps. Suling Gamelan Yogyakarta. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Abdulsyani. (1994). Sosiologi : skematika, teori, dan terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hatuwe, R. M., Tuasalamony, K., Susiati, S., Masniati, A., & Yusuf, S. (2021). MODERNISASI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DESA NAMLEA KABUPATEN BURU. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R dan D. Bandung : Alfabeta.
Moleong, L. (2019). Metode Penelitia Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Ibrahim. (2015). METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF Panduan Peneliian beserta Contoh Proposal Kualitaif. Pntianak: Perpustakaan Nasional.
Endaswara, S. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Perpustakaan Widyatama.
Muhadjir, N. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Agusta, I. (2003). Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif. Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Litbang Pertanian.
Susen, S. (2024). The Interpretation of Cultures: Geertz Is Still in Town. Sociologica.
Smith, A. D. (2001). Nationalism : theory, ideology, history. Malden: Polity Press.
Keck, M., & Sakdapolrak, P. (2013). What is social resilience? Lessons learned and ways forward. Erdkunde, 5-19.
Yin, R. K. (2018). Case Study Research and Applications: Design and Methods. London: SAGE Publications.