Modalitas Politik Kemenangan Bujang Itam dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Kundi, Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat 2022
Kata Kunci:
Modalitas Politik, Pemilihan Kepala Desa, Modal Sosial, Modal Budaya, Politik Lokal, Bujang Itam, Desa KundiAbstrak
Pemilihan kepala desa merupakan salah satu bentuk demokrasi lokal yang menjadi ruang kontestasi politik paling dekat dengan masyarakat akar rumput. Fenomena menarik terjadi dalam pemilihan kepala desa di Desa Kundi, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, di mana seorang calon kepala desa bernama Bujang Itam berhasil meraih kemenangan dengan tingkat dukungan yang signifikan, meskipun tidak memiliki latar belakang politik formal ataupun kekuatan finansial yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis modalitas politik yang digunakan oleh Bujang Itam dalam memenangkan pemilihan kepala desa di Desa Kundi, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat. Kemenangan Bujang Itam menarik untuk dikaji karena menunjukkan strategi politik yang tidak hanya bergantung pada kekuatan finansial, tetapi juga pada modal sosial, budaya, dan simbolik yang dimiliki oleh calon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bujang Itam mampu memanfaatkan berbagai modalitas politik untuk membangun dukungan masyarakat. Modal sosial ditunjukkan melalui jaringan kekerabatan dan hubungan komunitas yang kuat. Modal budaya terlihat dari kemampuannya memahami nilai-nilai lokal dan adat istiadat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Desa Kundi. Selain itu, modal simbolik diperoleh dari citra pribadi sebagai tokoh muda yang jujur, dekat dengan rakyat, serta aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Penggunaan media komunikasi informal, seperti pertemuan keluarga dan forum warga, juga menjadi bagian penting dari strategi kampanye yang dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemenangan politik di tingkat desa tidak semata-mata ditentukan oleh kekuatan materi, melainkan sangat dipengaruhi oleh kemampuan calon dalam membangun dan memanfaatkan modal-modal sosial, budaya, dan simbolik secara efektif. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman dinamika politik lokal dan pentingnya pendekatan kultural dalam kontestasi demokrasi desa.
Unduhan
Referensi
Ansor. (2011). Peran Iklan Pencitraan dan Dampaknya pada Pilkada di Kabupaten Sleman. Jurnal Penelitian IPTEK-KOM. Vol. 13 (2)
Bourdieu, Pierre. (1986). The Form Of Capital dalam J.G. Richarson (ed.) Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education. New York. Greewood Press.Fiel, Jhon. (2011). Modal Sosial. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Halim Abdul. (2014). Politik Lokal: Pola, Aktor & Alur Dramatikalnya. Yogyakarta. LP2B.
Rahman, Bustami & Ibrahim. (2009). Menyuun Proposal Penelitian. Pangkalpinang:UUB Press.
Sukmadinata, & Syaodih, N. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sutisna. (2003). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.