Makna Tradisi Murok Jerami sebagai Kearifan Lokal dan Identitas Budaya Masyarakat Agraris di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah

Penulis

  • Silvi Anjelika Universitas Bangka Belitung Penulis
  • Bustami Rahman Universitas Bangka Belitung Penulis
  • Budi Darmawan Universitas Bangka Belitung Penulis

Kata Kunci:

Tradisi Murok Jerami, Kearifan Lokal, Identitas Budaya, Desa Namang

Abstrak

Penelitian ini menganalisis terkait makna tradisi murok jerami sebagai kearifan lokal dan identitas budaya masyarakat agraris di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah. Adapun fokus dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna tradisi murok jerami ditengah perubahan sosial bagi masyarakat Desa Namang. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah. Terkait analisis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian maka teori struktural fungsional Talcott Parsons yaitu AGIL digunakan sebagai pisau analitik dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan desain etnografi deskriptif. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut penentuan informan penting untuk dilakukan sehingga mampu mendapatkan data dan informasi yang sesuai, oleh karena itu teknik purposive sampling digunakan dalam penelitian ini dengan terlebih dahulu menentukan kriteria informan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1) Kepala Desa Namang, 2) Tokoh Adat Desa Namang, 3) Tokoh Pemuda Desa Namang, 4) Masyarakat Desa Namang, 5) Orang Tua Desa Namang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terhadap 7 informan, observasi dan dokumentasi. Sehingga penelitian ini menghasilkan : adaptasi tradisi murok jerami terhadap perubahan sosial, budaya agraris sebagai identitas kolektif, tradisi murok jerami sebagai media integrasi sosial dalam masyarakat agraris, pelestarian nilai dan pola budaya dalam tradisi murok jerami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi murok jerami tidak hanya berfungsi sebagai ritual pascapanen, tetapi juga sebagai simbol identitas kolektif yang memperkuat ikatan sosial di masyarakat. Adaptasi tradisi ini terhadap perubahan sosial mencerminkan fleksibilitas budaya, di mana masyarakat mampu menyesuaikan praktik tradisional dengan dinamika modern. Selain itu, tradisi murok jerami berperan sebagai media integrasi sosial, menghubungkan berbagai kelompok dalam masyarakat dan memperkuat solidaritas antarwarga. Penelitian ini juga menemukan bahwa pelestarian nilai dan pola budaya dalam tradisi murok jerami sangat penting untuk menjaga identitas masyarakat agraris.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Rahayu. S.F. (2023). Produser Penelitian Etnografi. Kediri: IAIN.

Rosyada. (2020). Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sujarweni, &. W. (2015). Metodelogi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Warisno, A. (2017). Tradisi tahlilan upaya penyambung silahturahmi. Sosial dan keagamaan.

Diterbitkan

2025-08-08

Cara Mengutip

Makna Tradisi Murok Jerami sebagai Kearifan Lokal dan Identitas Budaya Masyarakat Agraris di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah. (2025). Jurnal Penelitian Ilmiah Multidisipliner , 2(02), 866-879. https://ojs.ruangpublikasi.com/index.php/jpim/article/view/794