Pemanfaatan Media Informasi Edukatif Sebagai Sarana Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah BerbasisKearifan Lokal di Desa Betungan
Kata Kunci:
Media Edukatif, Pengelolaan Sampah, Kearifan Lokal, Komunikasi Lingkungan, Perilaku MasyarakatAbstrak
Penelitian ini mengkaji pemanfaatan media edukatif dalam penyosialisasian program pengelolaan sampah berbasis kearifan lokal di Desa Betungan, Bengkulu. Menggunakan pendekatan kualitatif partisipatif selama periode Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari 16 Juni hingga 31 Juli 2025, penelitian ini menganalisis efektivitas plang edukasi dari kayu bekas dan spanduk edukatif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Plang edukasi menyajikan informasi faktual tentang waktu penguraian sampah (botol plastik: 450 tahun, kaleng: 200 tahun, plastik kemasan: 100 tahun), sementara spanduk menggunakan pendekatan emosional dengan pesan "Tolong jangan buang sampah di sini karena kami merawat tempat ini dengan cinta." Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi antara pendekatan komunikasi rasional melalui data faktual dan pendekatan emosional melalui pesan berbasis nilai menciptakan sinergi yang komprehensif dalam proses edukasi masyarakat. Penerapan prinsip-prinsip kearifan lokal seperti pemanfaatan material kayu bekas dan pelibatan partisipatif warga memperkuat keberlanjutan program. Respons positif masyarakat yang ditunjukkan melalui perubahan perilaku konkret seperti berkurangnya pembuangan sampah sembarangan, meningkatnya partisipasi dalam kegiatan kebersihan, dan munculnya inisiatif sukarela warga untuk merawat lingkungan, mengindikasikan bahwa kombinasi media edukatif visual dengan pendekatan berbasis kearifan lokal merupakan strategi komunikasi lingkungan yang efektif dan berkelanjutan.
Unduhan
Referensi
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 179-211.
Asteria, D. (2016). Komunikasi Lingkungan: Peran Media Massa dalam Edukasi Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Azwar, S. (2012). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Pustaka Pelajar.
Bamberg, S., & Möser, G. (2007). Twenty years after Hines, Hungerford, and Tomera: A new meta-analysis of psycho-social determinants of pro-environmental behaviour. Journal of Environmental Psychology, 27(1), 14-25.
Bandura, A. (1977). Social learning theory. Prentice Hall.
Berkes, F. (2012). Sacred ecology. Routledge.
Berkes, F., & Turner, N. J. (2006). Knowledge, learning and the evolution of conservation practice for social-ecological system resilience. Human Ecology, 34(4), 479-494.
Castells, M. (2015). Networks of outrage and hope: Social movements in the internet age. Polity Press.
Chambers, R. (1997). Whose reality counts?: Putting the first last. Intermediate Technology Publications.
De Young, R. (2000). Expanding and evaluating motives for environmentally responsible behavior. Journal of Social Issues, 56(3), 509-526.
Karim, A. (2018). Mengembangkan kesadaran melestarikan lingkungan hidup berbasis humanisme pendidikan agama. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 12(2), 309-330.
Kohlberg, L. (1984). The psychology of moral development: The nature and validity of moral stages. Harper & Row.
Kotler, P., & Roberto, N. (2013). Social marketing: Strategies for changing public behavior. Free Press.
Kusuma, R., & Wardani, S. (2022). Memahami komunikasi lingkungan dan framing sebagai praksis perubahan sosial. WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 21(1), 120-129.
Maulana, A., & Susilo, H. (2019). Efektivitas media visual dalam komunikasi lingkungan. Jurnal Komunikasi Lingkungan, 15(2), 45-62.
Nonaka, I., & Takeuchi, H. (1995). The knowledge-creating company: How Japanese companies create the dynamics of innovation. Oxford University Press.
Nurcahyani, P., & Saputra, W. (2022). Media kampanye menjaga lingkungan melalui media visual infografis statis (Studi kasus Desa Karang Tengah). Jurnal Komunikasi Visual, 8(3), 112-125.
Ostrom, E. (2009). A general framework for analyzing sustainability of social-ecological systems. Science, 325(5939), 419-422.
Pratiwi, A., & Sari, N. (2023). Peran media sosial dalam meningkatkan kepedulian terhadap isu lingkungan. Indonesian Research Journal on Education, 4(2), 78-89.
Prensky, M. (2001). Digital natives, digital immigrants. On the Horizon, 9(5), 1-6.
Pretty, J. N. (1995). Participatory learning for sustainable agriculture. World Development, 23(8), 1247-1263.
Prochaska, J. O., & DiClemente, C. C. (1983). Stages and processes of self-change of smoking: Toward an integrative model of change. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 51(3), 390-395.
Putnam, R. D. (2000). Bowling alone: The collapse and revival of American community. Simon & Schuster.
Rahmadhani, F., & Wijaya, K. (2022). Efektivitas media visual infografis dalam kampanye lingkungan. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 20(1), 34-47.
Rahmadhani, S., & Wijaya, A. (2022). Efektivitas media kampanye lingkungan melalui infografis dalam membangun kesadaran masyarakat. Jurnal Komunikasi Lingkungan, 15(2), 134-149.
Rogers, E. M. (2003). Diffusion of innovations. Free Press.
Rosenstock, I. M. (1974). Historical origins of the health belief model. Health Education Monographs, 2(4), 328-335.
Sari, D., & Nugroho, B. (2022). Strategi komunikasi lingkungan berbasis data faktual dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis, 6(1), 15-28.
Stern, P. C. (2000). New environmental theories: Toward a coherent theory of environmentally significant behavior. Journal of Social Issues, 56(3), 407-424.
Sulistiyorini, N. R., Darwis, R. S., & Gutama, A. S. (2016). Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di lingkungan margaluyu kelurahan cicurug. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 3(1), 41-48.
Surahma, A. M., Farid, M., & Yuliani, F. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan sampah di tingkat desa. Jurnal Teknik Lingkungan, 24(1), 78-89
Susanto, A., Priyono, T., & Lestari, R. (2021). Model komunikasi lingkungan dalam pengembangan ekowisata mangrove di Kabupaten Tangerang. Jurnal Pemberdayaan Ekonomi dan Masyarakat, 3(2), 145-160.
Tapscott, D. (2009). Grown up digital: How the net generation is changing your world. McGraw-Hill.
Trimanah, T., Wulandari, S., & Pratama, D. (2021). Kampanye komunikasi lingkungan melalui media tanaman di Desa Karangjompo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Indonesian Journal of Community Services, 3(1), 25-38.
Warren, D. M., Slikkerveer, L. J., & Brokensha, D. (Eds.). (1995). The cultural dimension of development: Indigenous knowledge systems. Intermediate Technology Publications.
Wulandari, R., Setiawan, H., & Marlina, E. (2024). Penerapan media visual dalam pembelajaran di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 12(2), 89-102.