Perkembangan Maritim Nusantara yang Menjadi Awal dari Kegiatan Perdagangan di Wilayah Banten
Kata Kunci:
Perkembangan, Nusantara, Maritim, IndustriAbstrak
Nusantara atau yang sekarang dikenal dengan sebutan Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan karena banyaknya pulau-pulau, mulai dari pulau yang berukuran besar hingga pulau-pulau yang berukuran kecil. Karena kondisi itulah Nusantara dijuluki sebagai salah satu kepulauan maritim. Industri maritim Nusantara telah lahir jauh sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia, ini dibuktikan dengan banyaknya temuan prasejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai temuan-temuan tentang kemaritiman nusantara yang menjadikan salah satu tonggak atas awal mula kegiatan perdagangan. Hasil penelitian ini menunjukkan temuan industri maritim seperti: situs gua di Muna yang ada di Sulawesi Tenggara, Seram dan Argumi. Lalu di tahun 1596 Cournelis de Houtman pertama kali mendarat di Banten dengan membawa contoh rempah-rempah yang mendatangkan keuntungan besar dan dari kegiatannya tersebut akhirnya perusahaan dagang lain yang di Belanda berbondong-bondong datang ke Nusantara untuk berdagang. Pada pasa pra-kolonial, semua kekuatan maritim dimaksimalkan, sehingga kejayaan maritim nusantara masih bisa dirasakan sampai kini.
Unduhan
Referensi
Adhuri, D. S. (2013). The state and the people: Maritime discourse and material struggles in post-new order Indonesia. Marine Policy, 39, 65–72. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2012.10.014
Andy Yee. (2011). Maritime territorial disputes in East Asia: A comparative analysis of the South China Sea and the East China Sea. Journal of Current Chinese Affairs, 165–193.
Arifin, A. Z. (2019). Revitalisasi budaya bahari sebagai identitas bangsa maritim. Jurnal Masyarakat Maritim, 3(1), 34–44.
Damayanti, R. (2021). Politik maritim VOC dan dampaknya terhadap masyarakat pesisir Jawa. Jurnal Sejarah Maritim, 6(1), 45–58. https://doi.org/10.31227/jsejmar.v6i1.9872
Dewi, K. S., & Abdurachman, E. (2020). Kemaritiman dalam perspektif sejarah Indonesia kuno. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 5(1), 1–12. https://doi.org/10.14710/jscl.v5i1.25217
Fitriani, N. (2022). Dampak perdagangan rempah-rempah terhadap perekonomian Belanda abad ke-17. Jurnal Ilmu Sejarah dan Budaya, 9(2), 134–146. https://doi.org/10.24832/jisb.v9i2.456
Gottschalk, L. (1985). Mengerti sejarah. Jakarta: UI Press.
Hendrawan, D. (2019). Strategi Indonesia sebagai poros maritim dunia: Analisis terhadap implementasi Tol Laut. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, 7(2), 193–210. https://doi.org/10.24198/jihi.v7i2.21713
Ilyas, M. (2017). Strategi kebangkitan maritim Indonesia dalam perspektif sejarah maritim Nusantara. Sejarah dan Budaya, 11(2), 215–228.
Irawan, H. (2021). Rempah-rempah Nusantara sebagai komoditas global: Sejarah awal kedatangan bangsa Eropa. Jurnal Kajian Sejarah, 7(1), 22–35. https://doi.org/10.31227/jks.v7i1.2231
Ismail, M. (2021). Strategi maritim Indonesia: Kajian terhadap teori Alfred T. Mahan dan implementasinya di Indonesia. Jurnal Ketahanan Nasional, 27(1), 45–60. https://doi.org/10.22146/jkn.64125
Ismaun. (2005). Sejarah sebagai ilmu. Bandung: Historia Press.
ITS News. (2019, 28 Februari). Perkembangan inovasi dan teknologi pada sektor maritim Indonesia. https://www.its.ac.id/news/2019/02/28/perkembangan-inovasi-dan-teknologi-pada-sektor-maritim-indonesia/
Karsten Reise. (2014). Protecting a trilateral coastal ecosystem: The Wadden Sea. KMI International Journal of Maritime Affairs and Fisheries, 6(1), 1–17.
Kompasiana. (2017, 30 Juli). Gambar perahu pada gua kuno mengungkapkan tradisi pelayaran pada masa lalu. https://www.kompasiana.com/djuliantosusantio/597dc37b9ada0c0eb104fd92/gambar-perahu-pada-gua-kuno-mengungkapkan-tradisi-pelayaran-pada-masa-lalu
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Mulyono, A. (2020). Konflik internal Banten abad ke-17 dan peran VOC dalam perebutan kekuasaan. Jurnal Historiografi Nusantara, 4(1), 76–88.
Nugroho, A. (2019). Ekspedisi Cornelis de Houtman dan awal penetrasi dagang Belanda di Indonesia. Jurnal Sejarah Global, 5(2), 99–110.
Prasetyo, R. (2020). Monopoli dagang VOC dan pengaruhnya terhadap sistem produksi agrikultur di Jawa. Jurnal Ekonomi dan Sejarah Kolonial, 8(1), 56–68.
Purbasari, N. (2019). Peradaban maritim Nusantara: Identitas dan kejayaan pada masa klasik. Jurnal Patanjala, 11(2), 207–218. https://doi.org/10.30959/patanjala.v11i2.503
Rahman, R. (2020). Peran akademisi dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Jurnal Maritim Indonesia, 8(1), 12–23. https://doi.org/10.15578/jmi.8.1.2020.12-23
Raja Samudera. (2013, 31 Juli). Banten Kerajaan Maritim Runtuh Akibat Strategi VOC. https://rajasamudera.com/2013/07/banten-kerajaan-maritim-runtuh-akibat-strategi-voc-membangkitkan-kejayaan-indonesia-berbasis-maritim-serial-negeri-bahari-part-5/
Reid, A. (2004). Sejarah modern awal Asia Tenggara: Sebuah pemetaan. Jakarta: LP3S.
Sjamsudin. (1996). Metodologi sejarah. Jakarta: Depdikbud.
Siregar, M., & Ananda, R. (2020). Dinamika politik dan pembangunan maritim di Indonesia pasca kemerdekaan. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 9(1), 55–64.
Suhariyanto, A., & Riyanto, Y. (2021). Membangun kesadaran geopolitik maritim di era globalisasi. Jurnal Pertahanan dan Bela Negara, 11(1), 1–18.
Syamsu, A. (2018). Tradisi pelayaran dan perdagangan maritim bangsa Bugis-Makassar. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 24(1), 55–70.
Wibowo, D. S., & Nugroho, P. (2020). Pengelolaan wilayah pesisir dan laut dalam perspektif pembangunan berkelanjutan. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 16(3), 287–298. https://doi.org/10.14710/pwk.v16i3.287-298
Yusran, H., & Abdullah, M. (2021). Sejarah maritim Nusantara: Membangun kesadaran kolektif maritim bangsa Indonesia. Jurnal Sejarah dan Budaya, 15(2), 101–115. https://doi.org/10.24832/jsb.v15i2.553