Resonansi Laut dalam Evaluasi Kebisingan Kapal terhadap Ekosistem dan Manusia
Kata Kunci:
Kebisingan Kapal, Polusi Akustik, Ekosistem Laut, Mamalia Laut, Evaluasi Akustik, Propulsi Kapal, Mitigasi Kebisingan, Lingkungan Maritim, Regulasi IMOAbstrak
Kebisingan kapal merupakan bentuk polusi akustik yang berkontribusi terhadap degradasi lingkungan laut. Pada pembahasaan ini akan mengevaluasi sumber-sumber utama kebisingan yang dihasilkan oleh kapal, seperti mesin utama, baling-baling, dan peralatan bantu. Evaluasi dilakukan melalui pendekatan pengukuran akustik dan pemodelan penyebaran suara di bawah laut. Dampak kebisingan terhadap ekosistem laut dibahas secara mendalam, termasuk gangguan komunikasi pada mamalia laut dan peningkatan stres pada ikan serta organisme lainnya. Penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman terhadap kebisingan kapal sebagai langkah awal dalam upaya perlindungan ekosistem laut serta peningkatan kualitas keselamatan kerja di sektor maritim.
Unduhan
Referensi
Hildebrand, J. A. (2009). Anthropogenic and natural sources of ambient noise in the ocean. Marine Ecology Progress Series
Peng, C., Zhao, X., & Liu, G. (2015). Noise in the sea and its impacts on marine organisms. International Journal of Environmental Research and Public Health
Richardson, W. J., Greene, C. R., Malme, C. I., & Thomson, D. H. (1995). Marine mammals and noise. Academic Press.
Darmawan, R. (2019). Pengaruh kebisingan mesin kapal terhadap kelelahan kerja ABK(Anak Buah Kapal). Jurnal Transportasi Laut
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 29 Tahun 2015 tentang Pencegahan Pencemaran dari Kapal. Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). (2017). Laporan teknis evaluasi kebisingan akustik kapal riset di perairan Indonesia. Jakarta: Pusat Teknologi Industri Pertahanan