Pencegahan Penyakit Sosial "Korupsi" Menuju Indonesia Emas 2045 (Study Kasus di UINSU Tuntungan 2, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)
Kata Kunci:
Korupsi, Pencegahan, Pendidikan Antikorupsi, Keterlibatan Masyarakat, Indonesia Emas 2045Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan, sikap, dan peran serta masyarakat dalam mencegah korupsi, yang dianggap sebagai salah satu penyakit sosial yang menghambat kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner kepada 82 responden yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum di lingkungan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara serta daerah Medan Tuntungan 2. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengetahuan responden tentang korupsi tergolong sangat tinggi (skor rata-rata 4,68), sikap mereka menunjukkan penolakan tegas terhadap perilaku korupsi (rata-rata 4,48), dan mereka memiliki pandangan positif terhadap pentingnya pendidikan antikorupsi (rata-rata 4,50). Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pencegahan, seperti pelaporan dan dukungan terhadap program sosial, juga terbilang baik (rata-rata 4,48). Berdasarkan uji t satu sampel, seluruh indikator menunjukkan perbedaan signifikan dari nilai netral (p < 0,05), yang menandakan bahwa sikap dan persepsi responden memang nyata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat sudah memiliki dasar moral dan pemahaman yang kuat dalam melawan korupsi, namun tetap diperlukan peningkatan keterlibatan aktif melalui pendidikan yang berkesinambungan, penguatan aturan, dan dukungan dari lembaga-lembaga terkait.
Unduhan
Referensi
Badan Pusat Statistik. (2024). Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Tahun 2024.
Badan Pusat Statistik. (2024). Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia Tahun 2024.
Indonesia Corruption Watch. (2024). Tren Korupsi 2024: Catatan Awal Tahun.
Komisi Pemberantasan Korupsi. (2024). Data Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2024.
Paulina, P. (2023). Pendidikan Antikorupsi dalam Membangun Generasi Emas 2045. Jurnal Pendidikan Bengkulu, 8(2), 123-135.
Setyawan, A. (2023). Etika Digital Guru dalam Membangun Karakter Antikorupsi. Jurnal Pendidikan Karakter, 13(1), 45-55.
LSI. (2023). Hasil Survei Nasional: Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga Hukum dan Penegakan Korupsi.
ICW. (2024). Revisi Undang-Undang dan Tantangan Kebijakan Antikorupsi di Indonesia.
Arifianto, A. (2024, Mei 3). Skandal Korupsi BBM di Pertamina Rugikan Negara Rp193,7 Triliun. Kompas.com.
Yulianto, M. (2024). Potensi Artificial Intelligence dalam Deteksi Dini Korupsi di Lembaga Pemerintah. arXiv Preprint.
Transparency International. (2024). Corruption Perceptions Index 2024.
Siahaan, M. (2013). Korupsi: penyakit sosial yang mematikan. Elex Media Komputindo.
Amelya, N., Dany, M., Rahayu, D., Helmina, M., & Zahra, R. F. (2023). Penguatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum Sekolah Sebagai Strategi Upaya Pencegahan Korupsi. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(18), 1005-1012.
Antari, L. P. S. (2022). Peran Mahasiswa Dalam Upaya Pencegahan Korupsi. Jurnal Hukum Saraswati, 4(1), 70-84.
Muchsin, S. (2018). Peran Serta Masyarakat Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Lex Et Societatis, 6(9).
Fajrin, Y. A., & Triwijaya, A. F. (2020). Pencegahan Korupsi Melalui Pencabutan Hak Politik Sebuah Telaah dari Perspektif Pembaruan Hukum Pidana Indonesia. Pandecta Research Law Journal, 15(1), 53-63.
