Kontribusi Perempuan Minangkabau Perlawanan terhadap Kolonialisme Belanda di Sumatera Barat 1908-1942
Kata Kunci:
Perempuan Minangkabau, Kolonialisme Belanda, Sumatera BaratAbstrak
Penelitian ini membahas kontribusi perempuan Minangkabau dalam perlawanan terhadap kolonialisme Belanda di Sumatera Barat. Dalam struktur sosial matrilineal Minangkabau, perempuan memegang peranan penting tidak hanya dalam ranah domestik, tetapi juga dalam ranah sosial dan budaya. Melalui kajian historis dan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengungkap bagaimana perempuan Minangkabau, baik secara langsung maupun tidak langsung, turut serta dalam perjuangan melawan penjajahan. Tokoh-tokoh seperti Rohana Kudus dan Rasuna Said menjadi representasi dari keterlibatan aktif perempuan dalam membangun kesadaran nasionalisme melalui pendidikan, pers, dan politik. Penelitian ini juga menyoroti peran perempuan dalam mempertahankan nilai-nilai adat dan menjadi pendukung moral perjuangan laki-laki di medan tempur. Temuan ini menunjukkan bahwa kontribusi perempuan dalam perjuangan kolonial di Minangkabau bukanlah sekadar pelengkap, tetapi bagian integral dari gerakan perlawanan yang lebih luas. Studi ini diharapkan dapat memperkaya literatur sejarah perjuangan nasional dengan menempatkan perempuan sebagai subjek aktif dalam narasi perlawanan terhadap kolonialisme.
Unduhan
Referensi
Dedi Arsa. (2019). Yang Tersingkap Dan Yang Tersungkup: Perang Padri Dan Implikasinya Terhadap Pakaian Keseharian Perempuan Minang- Muslim Pada Awal Abad XIX. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 18(2), 27–66. https://doi.org/10.24042/ajsk.v18i2.3673
Febri Angraini. (2021). Gaya Hidup Modern Perempuan Minangkabau Awal Abad Ke-20. Perada : Jurnal Studi Islam Kawasan Melayu, 4(1), 1–12. https://doi.org/10.35961/perada.v4i1.386
Fikrul Hanif Sufyan. (2022). Melumpuhkan Rasuna Said: Menuntut Indonesia Merdeka Tahun 1932. Danadyaksa Historica, 2(1). https://doi.org/https://jurnal.um-palembang.ac.id/JDH/index
Fitriyanti. (2013). Roehana Koeddoes: Perempuan Menguak Dunia. Jakarta: Yayasan d’Nanti.
Ilma, Y. A. (2024). Representasi Dan Identitas Perempuan Minangkabau Dalam Fotografi Masa Kolonial Tahun 1900-1942. Musawa, 23.
Juliati. D, Gusti. A. (2010). “Pers Bumiputra: Media Ekspresi Nasionalisme” dalam Abdullah, T dan A.B. Lapian (2010) Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 9(2).
Risa Marta Yati. (2017). Lahirnya Pergerakan Perempuan Minangkabau pada Awal Abad XX. KAFAAH JOURNAL, 7(2), 147–158. https://doi.org/http://kafaah.org/index.php/kafaah/index
Sjamsuddin. (2007). Metodologi Sejarah. Ombak.
Soraya Oktarina, H. P. P. (2021). Rohana Kuddus: Gender Dan Gerakan Sosial-Politik. Journal of Feminism and Gender Studies, 1(2), 59–74. https://doi.org/https://jurnal.unej.ac.id/index.php/FGS/index,
 
						 
							





