Tari Tuping: Pewarisan Budaya Tari Tuping Melalui Karya Sendratari Raden Intan II
Kata Kunci:
Tari Tuping, Pelestarian Budaya, Sendratari, Enkulturasi, Identitas BudayaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji upaya pelestarian Tari Tuping sebagai warisan budaya Lampung melalui media seni pertunjukan sendratari Raden Intan II karya Nuvusa Etnika. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, penelitian ini menggali makna simbolik, proses pewarisan, serta strategi pelestarian yang dilakukan oleh pelaku seni dan komunitas lokal. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Tuping. tidak hanya berfungsi sebagai bentuk ekspresi seni, tetapi sebagai representasi identitas budaya masyarakat Lampung. Pelestarian dilakukan melalui pendekatan edukatif, riset historis, serta pelibatan generasi muda dalam proses kreatif. Berdasarkan teori enkulturasi Koentjaraningrat dan identitas budaya Stuart Hall, dapat disimpulkan bahwa pertunjukan Raden Intan II menjadi medium penting dalam merawat, merekonstruksi, dan mentransformasikan nilai-nilai budaya secara dinamis dan kontekstual. Seni pertunjukan terbukti mampu menjadi sarana pewarisan budaya yang adaptif dan berdaya edukatif tinggi.
Referensi
Alfindo, A. (2023). Pentingnya Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Masyarakat. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(1), 242–251.
Asiva Noor Rachmayani. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. 6.
Budi Setyaningrum, N. D. (2018). Budaya Lokal Di Era Global. Ekspresi Seni, 20(2), 102. https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392.
F Syamsuddin, Tajuddin Noor, R Nonsari Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. (1985).
Gondomono. (2013). Manusia dan Kebudayaan Han. March 2018, 395. https://doi.org/10.5281/zenodo.7514548
Hall, S. (2021). Cultural identity and diaspora. Contemporary Postcolonial Theory: A Reader, 110–121. https://doi.org/10.4324/9781003135593-8
Kepribadian, D. A. N. (2004). Pewarisan Budaya Dan Kepribadian. Humaniora, 16(1), 10–16. https://doi.org/10.22146/jh.v16i1.802
Khoiruddin, M. A. (2016). Agama Dan Kebudayaan Tinjauan Studi Islam. Jurnal Pemikiran Keislaman, 26(1), 118–134. https://doi.org/10.33367/tribakti.v26i1.206
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu antroplogi. Jakarta: Rineka Cipta.
Martono, M., Iswahyudi, I., & Handoko, A. (2017). Topeng Etnik Nusantara Dalam Perkembanagan Budaya Global. Mudra Jurnal Seni Budaya, 32(1), 123–130. https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.91
Mayasari, A., & Arifudin, O. (2023). Penerapan Model Pembelajaran Nilai Melalui Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Siswa. Antologi Kajian Multidisiplin Ilmu (Al-Kamil), 1(1), 47–59.
Muktaf, Z. M. (2016). Teknik Penelitian Studi Kasus, Etnografi dan Fenomenologi dalam Metode Kualitatif. Jurnal Pendidikan, 3(1), 1–5. https://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/20161/Teknik Penelitian Studi Kasus.pdf?sequence=1.
Nuvusa Etnika, diwawancarai oleh Lia, R.. Mei 2025. Hasil Wawancara Pribadi. Universitas Lampung.
Rosana, E. (2017). Dinamisasi Kebudayaan Dalam Realitas Sosial. Jurnal Al-Aadyan, vol 9(no 1), h 17.
Sartika Sari. (2022). REVITALISASI BAHASA MINORITAS DI INDONESIA. Etnolingual, 6(2), 90–112. https://doi.org/10.20473/etno.v6i2.41287
Siagian, S. P. (1991). Teori dan Praktek Kepemimpinan (pp. 167–168). https://doi.org/10.1163/_q3_SIM_00374
Sirajuddin Saleh. (2017). Penerbit Pustaka Ramadhan, Bandung. Analisis Data Kualitatif, 1, 180. https://core.ac.uk/download/pdf/228075212.pdf
Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Journal Form of Culture, 5(1), 1–10.
Zulaihah, S. (2021). Buku Ajar Pengantar Ilmu Antropologi. UIN KH. Achmad Shiddiq Jember, 1–71. http://digilib.uinkhas.ac.id/3005/1/BUKU AJAR.pdf
Kistanto, N. H. (2017). Tentang Konsep Kebudayaan. Sabda: Jurnal KajianKebudayaan, 10(2).