Penerapan Collaborative Governance dalam Penguatan Pariwisata Lokal Berkelanjutan: Studi Kasus Festival Kampung Cempluk

Penulis

  • Nisrina Khansa Anjani Universitas Brawijaya Penulis
  • Aisha Djody Shanata Universitas Brawijaya Penulis
  • Rahma Maylinda Putri Universitas Brawijaya Penulis
  • Khairunisa Alifirli Altarik Universitas Brawijaya Penulis
  • Edesius Rico Andana Salom Universitas Brawijaya Penulis
  • Prisca Kiki Wulandari Universitas Brawijaya Penulis

Kata Kunci:

Collaborative Governance, Pariwisata Berkelanjutan, Komunitas Budaya, Partisipasi, Festival Kampung Cempluk

Abstrak

Pariwisata lokal yang berkelanjutan memerlukan keterlibatan kolaboratif berbagai pihak dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kampung Cempluk, yang terletak di Kabupaten Malang, merupakan contoh pengembangan pariwisata berbasis budaya lokal melalui Festival Kampung Cempluk sebagai upaya revitalisasi ruang budaya berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan collaborative governance dalam penguatan pariwisata lokal berkelanjutan dengan studi kasus Festival Kampung Cempluk. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi terhadap pemangku kepentingan, termasuk komunitas lokal, pemerintah desa, pelaku seni, pelaku usaha, media, dan akademisi. Berdasarkan kerangka collaborative governance dari Ansell dan Gash, penelitian ini mengeksplorasi dinamika interaksi antar aktor dalam konteks sosial, budaya, dan kelembagaan Kampung Cempluk. Temuan penelitian diharapkan memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas yang inklusif dan berkelanjutan, serta memperkaya pemahaman tentang pentingnya tata kelola kolaboratif untuk pembangunan pariwisata jangka panjang di Indonesia.

 

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Ansell, C., & Gash, A. (2007). Collaborative Governance in Theory and Practice.

https://doi.org/10.1093/jopart/mum032

Arsvendo, D., & Khotimah, K. (2022). Pengembangan Wisata Religi Sebagai Pariwisata Berkelanjutan Di Kota Pasuruan. JUMPA, 9(1).

Bichler, B. F., & Lösch, M. (2019). Collaborative Governance in Tourism: Empirical Insights into a Community-Oriented Destination. Sustainability 2019, Vol. 11, Page 6673, 11(23), 6673. https://doi.org/10.3390/SU11236673

Devi Darnita Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya, C., Tampung Penyang NoKM, J., Raya, J., Palangka Raya, K., & Tengah, K. (2024). Dampak Ekonomi, Pariwisata, dan Budaya Festival Isen Mulang di Kalimantan Tengah 2023. JURNAL TATA KELOLA SENI, 10(1), 44–57. https://doi.org/10.24821/JTKS.V10I1.11252

Imanto, A., Suharto, B., Isnaini, S., & Agustina, T. S. (2024). Tantangan Festival Reog Ponorogo sebagai Budaya Leluhur Indonesia. Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah Dan

Riset Sosial Humaniora, 7(2), 1329–1339.

https://doi.org/10.31539/KAGANGA.V7I2.11016

Maciej Serda, Becker, F. G., Cleary, M., Team, R. M., Holtermann, H., The, D., Agenda, N., Science, P., Sk, S. K., Hinnebusch, R., Hinnebusch A, R., Rabinovich, I., Olmert, Y., Uld, D. Q. G. L. Q., Ri, W. K. H. U., Lq, V., Frxqwu, W. K. H., Zklfk, E., Edvhg, L. V, …

(2023. )فاطمی, ح. Collaborative Governance Dalam Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran: Analisis Dampak Digitalisasi Desa Wisata. Journal of Politic and Government Studies, 13(1), 404–418. https://doi.org/10.2/JQUERY.MIN.JS

Mahadiansar, M., Alfiandri, A., & Syuzairi, M. (2023a). Analysis of Collaborative Governance in Tourism Based on Coastal Community Empowerment in Indonesia. 5–10. https://doi.org/10.2991/978-2-38476-150-0_2

Mahadiansar, M., Alfiandri, A., & Syuzairi, M. (2023b). Analysis of Collaborative Governance in Tourism Based on Coastal Community Empowerment in Indonesia. 5–10. https://doi.org/10.2991/978-2-38476-150-0_2

Permatasari, E. D., Firda Hidayati, , S.Sos, MPA, DPA, & Aulia Puspaning Galih, , S.IIP., MS. (2021). Analisis Penyelenggaraan Program Festival Dalam Pelestarian Budaya Dengan Perspektif Collaborative Governance (Studi Kasus Pada Festival Reyog Nasional Di Kabupaten Ponorogo).

Raharjo, W. B., Cirebon, A. K., Jawa, P., Program, B., Administrasi, S., & Daerah, P. (n.d.). Collaborative Governance Dalam Pengembangan Wisata Budaya Keraton Kacirebonan Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat.

Sari, E. (2019). Konstruksi sosial festival budaya di Kampung Cempluk, Kampung Celaket dan Kampung Dokar / Erlinda Sari.

Sari, E. P., : I Gede Eko Putra Sri Sentanu, S. A. M. A. Ph. D., & Erlita Cahyasari, , S.AP.,M.AP. (2021). Kolaborasi Stakeholder Dalam Mendorong Terwujudnya Pengembangan Kampung Budaya Dengan Perspektif Pentahelix (Studi Pada Kampung Cempluk Di Kabupaten Malang).

Setyanintyas, G., Widowati, N., & Soedarto, J. P. (n.d.). Collaborative Governance Dalam Pengembangan Wisata Di Kabupaten Grobogan.

Suryani, L. (2023). Modal Sosial Dalam Pengelolaan Festival Budaya Yang Berkelanjutan (Studi Kasus Festival Kampung Cempluk).

Jurnal Ilmiah Global Education, 4(2), 842–853. https://doi.org/10.55681/JIGE.V4I2.881

Volume, K., & Nomor, V. (2018). Collaborative Governance Dalam Pelaksanaan Festival Teluk Jailolo Sebagai Wisata Budaya Di Kabupaten Halmahera Barat. Ejournal

KAWASA, 8(4), 35–47.

https://www.jurnal.ummu.ac.id/index.php/kawasa/article/view/462

Wahyudi, S. I., & Adhitama, M. S. (2024). Penataan Kampung Cempluk Sebagai Kampung Wisata Budaya Di Kabupaten Malang. Jurnal Mahasiswa

Departemen Arsitektur, 12(1).

https://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/view/2400

Diterbitkan

2025-06-05

Cara Mengutip

Penerapan Collaborative Governance dalam Penguatan Pariwisata Lokal Berkelanjutan: Studi Kasus Festival Kampung Cempluk. (2025). Jurnal Penelitian Ilmiah Multidisipliner , 2(01), 1178-1189. https://ojs.ruangpublikasi.com/index.php/jpim/article/view/434