Pengaruh Konsili Nicea terhadap Doktrin Gereja
Kata Kunci:
Konsili Nicea, Doktrin, GerejaAbstrak
Konsili Nicea I yang berlangsung pada tahun 325 Masehi merupakan momen krusial dalam pembentukan doktrin Gereja Kristen awal. Diselenggarakan di bawah otoritas Kaisar Konstantinus, konsili ini merespons konflik teologis yang dipicu oleh ajaran Arius, yang menyatakan bahwa Yesus Kristus diciptakan dan tidak setara dengan Allah Bapa. Hasil utama dari konsili ini adalah penegasan keilahian penuh Kristus melalui istilah homoousios (sehakikat dengan Bapa), yang dimuat dalam Credo Nicea. Pernyataan iman ini menjadi dasar bagi Kristologi ortodoks dan acuan bagi pembentukan teologi Trinitarian dalam Gereja-gereja besar Kristen, termasuk Katolik, Ortodoks, dan Protestan. Selain menetapkan ajaran resmi, Konsili Nicea juga memperlihatkan munculnya peran penting institusi gerejawi dalam menentukan batas-batas ortodoksi dan heresi. Keputusan konsili tidak hanya mengatasi perpecahan internal pada masa itu, tetapi juga menciptakan model otoritas doktrinal yang diteruskan oleh konsili-konsili ekumenis berikutnya
 
						 
							





