Gerakan Swapraja Siak dan Upaya Pembentukan Daerah Istimewa (1950-1953)

Penulis

  • Arlis Agnesyanika Tamba Universitas Riau Penulis
  • Nadya Ilyah Fillah Universitas Riau Penulis
  • Rizki Amalia Universitas Riau Penulis
  • Siti Aisah Universitas Riau Penulis
  • Ahmal Universitas Riau Penulis

Kata Kunci:

Gerakan Swapraja Siak, Daerah Istimewa, Arsip Siak

Abstrak

Gerakan Swapraja Siak dan Upaya Pembentukan Daerah Istimewa pada periode 1950–1953 sebagai bagian dari dinamika politik lokal dalam proses konsolidasi negara pasca-kemerdekaan. Kajian dilakukan dengan  metode sejarah melalui analisis arsip primer dari Arsip Nasional Republik Indonesia serta sumber sekunder berupa literatur akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa legitimasi politik Swapraja Siak berakar dari struktur administratif kolonial sejak awal abad ke-20, yang kemudian menjadi dasar tuntutan status daerah istimewa setelah Indonesia merdeka. Aspirasi masyarakat tercermin dalam resolusi kampung tahun 1950 yang menegaskan dukungan kolektif terhadap gerakan tersebut. Pemerintah pusat merespons dengan strategi kompromi berupa pengakuan simbolik terhadap Sultan Syarif Kasim II melalui pemberian tunjangan, tanpa mengembalikan kekuasaan politiknya. Keberadaan Panitia Swapraja Siak tahun 1953 memperlihatkan bahwa isu daerah istimewa sempat memperoleh ruang formal, namun tidak berhasil diwujudkan karena pertimbangan integrasi nasional dan stabilitas politik. Penelitian ini menegaskan bahwa gerakan Swapraja Siak merupakan bentuk loyalitas politik non-konfrontatif yang berupaya mempertahankan identitas lokal dalam kerangka negara kesatuan. 

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Berkas mengenai kegiatan Panitia Swapraja Siak, 30 Januari – 3 Maret 1953. Kabinet Perdana Menteri 1950–1959 Jilid I No. 1748. Jakarta: ANRI.

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 7 Juni 1912 No. 22 mengenai reorganisasi pemerintahan Afdeeling Bengkalis, termasuk Afdeeling Siak. Jakarta: ANRI.

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 4 April 1932 No. 13 mengenai pembagian wilayah Afdeeling Siak. Jakarta: ANRI.

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Kontrak antara Pemerintah Hindia Belanda diwakili oleh Gouverneur Oostkus Van Sumatra, Simon van des Plas dengan Sultan Siak Sri Indrapoera, Sjarif Kasim Abdul Djalil Saifoedin, 7 November 1916. GB BT No. 3164. Jakarta: ANRI.

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Resolusi-resolusi tahun 1950 dari penduduk kampung seluruh Swapraja Siak tentang pembentukan Swapraja (Daerah Istimewa) Siak. Kabinet Perdana Menteri RI Jogjakarta No. 39. Jakarta: ANRI.

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Surat dari Kepala Bagian DPKN Kepolisian Negara kepada Perdana Menteri mengenai Gerakan Swapraja Siak di Sumatera Tengah, beserta lampiran. Kabinet Perdana Menteri 1950–1959 Jilid II No. 933. Jakarta: ANRI.

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Surat-Surat Keputusan tentang pemberian tunjangan kepada Syarif Kasim Abdul Djalil. Kabinet Perdana Menteri 1950–1959 Jilid II No. 365. Jakarta: ANRI.

Irmayana, A., Wulandari, L., & Sihombing, R. (2024). The historical role of Southeast Asian kingdoms in modern economic and cultural contexts. International Journal of Southeast Asian Studies, 32(1), 115–135.

Prabowo, A., & Anggraini, Y. (2020). Human resources in the public sector: Challenges in governance. Journal of Public Policy, 28(1), 70–83.

Setiawan, T., Wulandari, L., & Sihombing, R. (2020). Work environment and employee performance: A study of local government offices. International Journal of Public Service, 18(2), 145–158

Wibowo, S., & Sari, D. (2021). Organizational performance in public institutions: The role of work environment and motivation. Journal of Public Sector Management, 23(1), 75–88.

Diterbitkan

2025-11-27

Cara Mengutip

Gerakan Swapraja Siak dan Upaya Pembentukan Daerah Istimewa (1950-1953). (2025). Jurnal Penelitian Ilmiah Multidisipliner , 2(04), 206-212. https://ojs.ruangpublikasi.com/index.php/jpim/article/view/1301