Analisis Arsip Perdagangan, Kehutanan, dan Administrasi: Studi Kasus Ekonomi dan Demografi Selatpanjang (Kepulauan Meranti) Era Kolonial
Kata Kunci:
Selatpanjang, Arsip Kolonial, Sejarah Ekonomi, Sagu, Panglong, Kepulauan MerantiAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi lanskap sosial-ekonomi Selatpanjang (Kepulauan Meranti) selama periode kolonial 1911-1935, menantang narasi sejarah Sumatra Timur yang terpusat pada perkebunan. Penelitian ini merupakan studi kualitatif kearsipan. Metode yang digunakan adalah analisis isi dan triangulasi dari tiga arsip kolonial primer: "De Handel van Nederlandsch-Indië in 1911" (statistik perdagangan), "De proefbaanmetingen in de panglonggebieden" (1932) (survei teknis kehutanan), dan "Land en Volk van Bengkalis" (1935) (monografi administrasi). Analisis didukung oleh tinjauan pustaka dan dikelola menggunakan perangkat lunak Mendeley Desktop (v 1.19.8) dan Microsoft Word 2021 pada komputer personal standar. Temuan mengungkapkan Selatpanjang bukanlah area periferal, melainkan pusat ekonomi global yang signifikan. Data menunjukkan dua pilar utama: pertama, industri sagu kelas dunia (eksportir terbesar kedua secara global) yang memasok pasar Jepang, Amerika, dan Eropa; dan kedua, industri kayu (panglong) besar di hutan rawa gambut (misalnya P. Padang, 310 m³/ha) yang memasok Singapura. Lebih lanjut, sensus 1930 menunjukkan wilayah ini padat penduduk (45.567 jiwa), termasuk komunitas adat Orang Akit dan Orang Oetan, yang wilayahnya termarginalisasi. Kebaruan studi ini terletak pada triangulasi arsipnya, membuktikan eksistensi ekonomi non-perkebunan Eropa yang vital berbasis sagu dan kayu.
Unduhan
Referensi
Andaya, L. Y. (1989). The Kingdom of Johor, 1641–1728: A Study of Economic and Political Developments in the Straits of Malacca. Cornell University Press.
Aslinda. (2010). Arus migrasi dan dinamika etnisitas di Kepulauan Riau. Jurnal Masyarakat & Budaya, 12(1), 1–24. https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/118
Bowen, G. A. (2009). Document analysis as a qualitative research method. Qualitative Research Journal, 9(2), 27–40. https://doi.org/10.3316/QRJ0902027
Butcher, J. G. (2014). The British in Malaya, 1880–1941: The Social History of a European Community in Colonial South-East Asia. Oxford University Press.
Denzin, N. K. (2012). Triangulation 2.0. Journal of Mixed Methods Research, 6(2), 80–88. https://doi.org/10.1177/1558689812437110
Dick, H. W. (2002). The Emergence of a National Economy: An Economic History of Indonesia, 1800–2000. Allen & Unwin.
Endert, F. H. (1932). De proefbaanmetingen in de panglonggebieden van Bengkalis (Sumatra’s Oostkust) en Riouw [Korte Mededeeling No. 28, Boschbouwproefstation].
Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures: Selected Essays. Basic Books.
Gordon, B. (2014). Triangulation. In A. C. Michalos (Ed.), Encyclopedia of Quality of Life and Well-Being Research. Springer. https://link.springer.com/referenceworkentry/10.1007/978-94-007-0753-5_3010
Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah (Terj. Nugroho Notosusanto). UI Press.
Hoofdbureau der In- en Uitvoerrechten en Accijnzen. (1913). De Handel van Nederlandsch-Indië in 1911. G. Kolff & Co.
Krippendorff, K. (2018). Content Analysis: An Introduction to Its Methodology (4th ed.). SAGE Publications.
Kuntowijoyo. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. PT Bentang Pustaka.
Locher-Scholten, E. (2003). Sumatran Sultanates and Colonial Subjects: Jambi and the Rise of Dutch Imperialism, 1830–1907. Routledge.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications.
Nawiyanto. (2012). Perdagangan sagu di Hindia Belanda, 1900–1940. Jurnal Sejarah, 1(2), 115–130. https://jurnalsejarah.org/index.php/JS/article/view/30
Ota, A. (2006). Changes of Riau Livelihood: 1900s–1970s. Center for Southeast Asian Studies, Kyoto University. https://repository.cseas.kyoto-u.ac.jp/handle/20.500.14064/3028
Pelzer, K. J. (1978). Planter and Peasant: Colonial Policy and the Agrarian Struggle in East Sumatra, 1863–1947. Martinus Nijhoff.
Reid, A. (1997). Endangered identity: The Chinese of Indonesia in historical perspective. Southeast Asian Studies, 35(3), 413–431. https://repository.cseas.kyoto-u.ac.jp/handle/20.500.14064/1210
Reid, A. (2014). The Blood of the People: Revolution and the End of Traditional Rule in Northern Sumatra. NUS Press.
Stoler, A. L. (1985). Capitalism and Confrontation in Sumatra’s Plantation Belt, 1870–1979. Yale University Press.
Stoler, A. L. (2010). Along the Archival Grain: Epistemic Anxieties and Colonial Common Sense. Princeton University Press.
Thee, K. W. (2012). Indonesia’s Economy Since Independence. Institute of Southeast Asian Studies.
Tideman, J. (1935). Land en Volk van Bengkalis [Mededeeling No. 9, Encyclopaedisch Bureau “Koloniaal Instituut”].
